Novel ini bercerita tentang seorang yang bernama Hanafi. Hanafi adalah seorang pemuda di kampungnya. Dia mempunyai teman kecil yang bernama Corrie. Dari sejak di sekolah dasar dia berteman dengan Corrie. Sampai sekarang Corie lulus sekolah HBS mereka masih berteman. Oleh karena itu timbul benih-benih cinta di hati Hanafi. Bagaimana tidak, Corrie terlahir dengan wajah yang ayu, berperawakan kecil dan sangat menawan di hati setiap orang yang melihatnya.
Pada saat itu di suatu pagi di kota Solok Hanafi pergi ketempat bermain tenis. Tetapi dia datang lebih awal. Ternyata dia ingin bertemu dengan Corrie terlebih dahulu. Saat mereka bertemu dibuatkannya secangkir teh oleh Corrie. Dari situ mulailah mereka berbincang-bincang. Pada saat mereka berbincang-bincang itu muncullah satu topik yang membuat mereka menjadi bersitegang. Pada awalnya mereka membicarakan mengenai pekerjaan, tetapi saat mereka sampai pada topik kesopanan hal itu terjadilah. Mereka yang terlahir dari dua bangsa yang berbeda menjadi kurang sepaham ketika membicarakan karakter diri mereka masing-masing. Sampai-sampai mereka membawa latar belakang (bangsa, adat-istiadat) masing-masing. Percekecokan mereka mereda ketika Hanafi melontarkan pertanyaan, ”kalau kau sebenci itu dengan Bumiputra, apakah sebabnya maka kau sudi bergaul dengan aku?” lalu Corrie dengan senyum manisnya menanggapi pertanyaan Hanafi sambil meraba tangannya dengan lembut dan berkata, ” Hai Hanafi Apakah engkau hendak menunjukkan , bahwa surat kabar itu lebih mengikat hatimu daripada keadaanku di sini?” hati Hanafipun luluh seketika dan langsung mencium tangan Corrie. Setelah aktivitas yang dilakukan di lapangan tenis itu dia pulang diantar oleh Hanafi. Di rumah Corrie dia mengundang Corrie untuk datang kerumahnya pukul 5 sore. Dengan segala pertimbangan dan kebimbangan serta bujukan dari Hanafi akhirnya Corrie pun mau memenuhi undangan Hanafi itu.
Sesampainya di rumah perasaan Corrie manjadi tidak karuan. Hal itu dilihat oleh ayahnya yaitu Tuan du Bussee. Betapa dia mengetahuai bahwa anaknya sedang tidak tenang hatinya. Akhirnya Corrie pun bercerita mengenai perasaannya. Disitu Ayahnya bercerita mengenai suka duka memiliki istri yang tidak sebangsa dengan dia. Betapa sakit hati jika orang sangat membedakannya. Saat ada pesta Aku di undang dan dielu-elukan tetapi seakan-akan mereka tidak menggubris bahwa ibumu ada di sampingku. Lalu dengan berbagai pertimbangan dia pun dapat mengambil kesimpulan, bahwa dia memang harus berpikir matang-matang jika harus bersuami orang yang tak sebangsa dengannya.
Disisi lain Hanafi pun mengalami hal yang sama dengan Corrie. Dia dituntut untuk menjadi Penghulu. Selain itu ternyata Hanafi juga sudah dijodohkan dengan gadis bernama Rapiah. Dengan sedikit senda gurau dia menanggapinya. Setelah itu disusul dengan penyesalanya bahwa dia hidup ditanah minang, yang semua orang berkuasa menentukan nasib seseorang. Tidak seperti bangsa barat.
Pada bagian berikutnya diceritakan kebimbangan Corrie tentang perasaannya terhadap Hanafi. Apakah dia cinta atau tidak dengannya? Ternyata tidak. Dia hanya menganggap Hanafi sebagai sahabat ataupun saudara tidak lebih. Karena Hanafi selalu melindunginya layaknya seorang kakak yang melindungi adiknya. Tetapi dia masih belum yakin mengenai perasaannya itu. Sampai-sampai suara tokek pun dijadikannya penentu perasaannya. Karena terlalu serius memikirkannya, sampai-sampai pada saat Corrie tidur peristiwa tadi terbawa dalam mimpinya.
Hari yang ditunggu Corrie datang. Hari itu sungguh membuatnya salah tingkah. Setelah selesai, dia segera berpamitan dengan ayahnya. Ternyata bayangan Corrie salah. Hanafi mengajaknya kerumah karena dia tidak puas ketika bercanda di lapangan tenis, oleh karena itu dia mengajak Corrie datang kerumah. Saat tiba di rumahnya, Hanafi membuatkan secangkir teh dan membawakan bunga anyelir kering yang pernah di pakai Corrie. Corrie pun tertegun dan perasaannya tidak karuan. Saat Hanafi memperhatikan Corrie tanpa disengaja tiba-tiba dia memeluk Corrie lalu menciuminya dari bibir, mata, kening, dan pipinya. Tetapi Corrie tak menolaknya. Sampai saat suara pak pos yang lantang membuyarkan konsentrasi mereka. Saat itulah Corrie lalu pergi tanpa berjabat tangan dengan Hanafi. Perasaan Hanafi pun makin mantab bahwa Corrie juga menyukainya.
Pada saat itu di suatu pagi di kota Solok Hanafi pergi ketempat bermain tenis. Tetapi dia datang lebih awal. Ternyata dia ingin bertemu dengan Corrie terlebih dahulu. Saat mereka bertemu dibuatkannya secangkir teh oleh Corrie. Dari situ mulailah mereka berbincang-bincang. Pada saat mereka berbincang-bincang itu muncullah satu topik yang membuat mereka menjadi bersitegang. Pada awalnya mereka membicarakan mengenai pekerjaan, tetapi saat mereka sampai pada topik kesopanan hal itu terjadilah. Mereka yang terlahir dari dua bangsa yang berbeda menjadi kurang sepaham ketika membicarakan karakter diri mereka masing-masing. Sampai-sampai mereka membawa latar belakang (bangsa, adat-istiadat) masing-masing. Percekecokan mereka mereda ketika Hanafi melontarkan pertanyaan, ”kalau kau sebenci itu dengan Bumiputra, apakah sebabnya maka kau sudi bergaul dengan aku?” lalu Corrie dengan senyum manisnya menanggapi pertanyaan Hanafi sambil meraba tangannya dengan lembut dan berkata, ” Hai Hanafi Apakah engkau hendak menunjukkan , bahwa surat kabar itu lebih mengikat hatimu daripada keadaanku di sini?” hati Hanafipun luluh seketika dan langsung mencium tangan Corrie. Setelah aktivitas yang dilakukan di lapangan tenis itu dia pulang diantar oleh Hanafi. Di rumah Corrie dia mengundang Corrie untuk datang kerumahnya pukul 5 sore. Dengan segala pertimbangan dan kebimbangan serta bujukan dari Hanafi akhirnya Corrie pun mau memenuhi undangan Hanafi itu.
Sesampainya di rumah perasaan Corrie manjadi tidak karuan. Hal itu dilihat oleh ayahnya yaitu Tuan du Bussee. Betapa dia mengetahuai bahwa anaknya sedang tidak tenang hatinya. Akhirnya Corrie pun bercerita mengenai perasaannya. Disitu Ayahnya bercerita mengenai suka duka memiliki istri yang tidak sebangsa dengan dia. Betapa sakit hati jika orang sangat membedakannya. Saat ada pesta Aku di undang dan dielu-elukan tetapi seakan-akan mereka tidak menggubris bahwa ibumu ada di sampingku. Lalu dengan berbagai pertimbangan dia pun dapat mengambil kesimpulan, bahwa dia memang harus berpikir matang-matang jika harus bersuami orang yang tak sebangsa dengannya.
Disisi lain Hanafi pun mengalami hal yang sama dengan Corrie. Dia dituntut untuk menjadi Penghulu. Selain itu ternyata Hanafi juga sudah dijodohkan dengan gadis bernama Rapiah. Dengan sedikit senda gurau dia menanggapinya. Setelah itu disusul dengan penyesalanya bahwa dia hidup ditanah minang, yang semua orang berkuasa menentukan nasib seseorang. Tidak seperti bangsa barat.
Pada bagian berikutnya diceritakan kebimbangan Corrie tentang perasaannya terhadap Hanafi. Apakah dia cinta atau tidak dengannya? Ternyata tidak. Dia hanya menganggap Hanafi sebagai sahabat ataupun saudara tidak lebih. Karena Hanafi selalu melindunginya layaknya seorang kakak yang melindungi adiknya. Tetapi dia masih belum yakin mengenai perasaannya itu. Sampai-sampai suara tokek pun dijadikannya penentu perasaannya. Karena terlalu serius memikirkannya, sampai-sampai pada saat Corrie tidur peristiwa tadi terbawa dalam mimpinya.
Hari yang ditunggu Corrie datang. Hari itu sungguh membuatnya salah tingkah. Setelah selesai, dia segera berpamitan dengan ayahnya. Ternyata bayangan Corrie salah. Hanafi mengajaknya kerumah karena dia tidak puas ketika bercanda di lapangan tenis, oleh karena itu dia mengajak Corrie datang kerumah. Saat tiba di rumahnya, Hanafi membuatkan secangkir teh dan membawakan bunga anyelir kering yang pernah di pakai Corrie. Corrie pun tertegun dan perasaannya tidak karuan. Saat Hanafi memperhatikan Corrie tanpa disengaja tiba-tiba dia memeluk Corrie lalu menciuminya dari bibir, mata, kening, dan pipinya. Tetapi Corrie tak menolaknya. Sampai saat suara pak pos yang lantang membuyarkan konsentrasi mereka. Saat itulah Corrie lalu pergi tanpa berjabat tangan dengan Hanafi. Perasaan Hanafi pun makin mantab bahwa Corrie juga menyukainya.

234s8zerhm949cheapjerseyssalesupply,cheapjerseyschinaweb,bwjerseys,cheapjerseysonlinepurchase,cheapjerseysqa,cheapjerseys100,cheapjerseysaleusa,cheapsoccerjerseys4,cheapjerseys94 129o9wsmxu959
BalasHapus